Pages

Kamis, 07 Juni 2012

Grasstrack Salatiga, Musimnya Telah Tiba





ManiakMotor-Ibarat buah, tahun ini musimnya grastrack.Apalagi musim penghujan bikin tanah subur, tinggal digaruk. Namanya balap garuk tanah, disana garuk dan disini pacul macam IRC Grasstrack Series 2012 (5-6/5) di sirkuit Tegal Waton, Salatiga, Jawa Tengah. “Tahun ini fokus pada garuk tanah. Bikin road race pusing tujuh keliling,”kata Edward Indiel, pentolan BSMC barlebel Indiel Organizer yang mengundang para penggaruk tanah mendaftar di eventnya.

Ada hubungan dengan lahan yang luas dan tanah yang subur, biaya bikin grasstrack tidak tinggi. Maklum, dianggap masih

Aar. Untuk pembibitanpetani modern, izin tidak sulit. “Silakan tanahnya digaruk, biar subur dan rakyat makmur,” kata Pak Polisi yang sembari ikut nonton grasstrack di sirkuit yang juga lintasan balap kuda itu. Baca berita terkait soal Kuda Lari VS Kuda Besi.

Penonton dan pembalap juga ramai. Malah dua tahun ini peserta grasstrack lebih mandiri.Kondisi itu berbeda dengan road race di Jawa Tengah. “Untuk dapat 150 starter aja susah, kecuali kejurnas,”jujur Indiel yang punya kumis tebal itu.

Event di Salatiga tembus dapat 260 penggaruk tanah dan sambil macul mereka ditonton 5.000 pasang mata. Itu kan maunya promotor. Itu pula yang disukai sponsor. ”Efek penjualan ban pacul terasa, walau baru jalan 4 bulan. Mendukung grasstrack hasil kajian setahun lalu,”dicari Dodiyanto dari Product Development Specialist, PT Gajah Tunggal Tbk yang memproduksi ban IRC.


Akbar Taufan. Lagi ditanduk di event ini

Pendapat mereka beragam. Ananto mekanik Tora MX Klaten, “Balap grasstrack lebih simpel, regulasinya tak ribet. Lebih murah,” kata Anto yang kulitnya terbakar matahari. Petani dan pencinta garuk tanah, kulitnya beda tipis. “Bukan soal biaya, grasstrack juga bisa lebih mahal, terutama kki-kaki. Balap tanah ini memang basic. Makanya, anak ku ikut grasstrack dulu, kedepan ke road race juga,” kata Aar, mekanik senior dari Aar Speed. Ikut jadi petani pak. Lagi nanam bibit lewat anak ya.

Lho, gak mau ikut jejak penggaruk tanah seperti Akbar Taufan. Dia kan sudah sumpah setia jadi ‘petani’. Sayang, tracker andalan tuan rumah Salatiga itu, gagal jadi petani terbaik di depan publiknya. Akbar jatuh ketika melewati super bowl. Akbar yang bernaung di Cargloss AHRS 86 Tech Swallow Tryinc itu, kakinya parah hingga tak bisa melanjutkan race.

Walau lagi bersemangat benahi tanah, event ini bagi pelaku otomotif di Jateng punya arti khusus. Ini lomba sekaligus mengenang HR Wing Wibisono.Almarhum semasa hidupnya mengabdi untuk otomotif Jateng. ”Pribadi yang baik, pemimpin yang tegas, beragam prestasi pun pernah dicapai. Jateng pernah dinobatkan sebagai IMI Pengprov terbaik pada dua periode saat dipimpinnya,” kata Drd Lilik Kusnendar, salah satu dedengkot balap Jateng.


FOTO GRASSTRACK :

 

 



0 komentar:

Posting Komentar