Pages

Kamis, 07 Juni 2012

Nikmat Enduro Trail GT Radial







MM – Lomba enduro trail. Sebanyak 100 peserta cari susah sendiri tapi nikmat. Maksudnya, main lumpur dan garuk tanah. Itu kenikmatan yang tidak bisa didapat dengan sembarangan. Termasuk kenikmatan di rumah… Ssssst… Fisik motor dan jokinya penentu kenikmatan tersebut. Makanya ikut, badan jadi sehat…

Namanya kejuaran Trial Enduro. Sirkuitnya bersebelahan dengan sirluit Speed Offroad GT Savero Komodo. Berarti eventnya bersamaan alias 22 April 2012 di Perum Harves City, Cileungsi, Bogor, Jawa Barat. “Peserta dari semua komunitas garuk tanah dan aspal. Ini mainan baru yang ke depan punya peluang hidup dengan event-event lain,” jelas Dira Sulanjana dari Ligtning Production, penyelenggara acara.

Kelas lokal dilangsungkan jam 12.30 Minggu siang. Lintasannya seperti motocross atau grasstrack. Tetapi diberi rintangan ala adventure. “Gokil nih panitia. Sirkuitnya terlalu ektrem untuk enduro. Kalo nggak diubah bakal banyak peserta ambruk,” keluh Bowo anggota komunitas Kumbang Lumpur Depok yang bilang gokil alias gila dengan tanda kutip. Sama dengan dirinya juga, gokil tanda kutip main tanah di situ. “Nikmat bo. Lomba 1,5 jam, apa gak puas tuh,” lanjut Bowo.

Minggu diubah. Se nekat-nekatnya orang pencari nikmat ini, tetap ngeper juga. Trek diubah dengan memangkas lintasan. Satu kolam atau kubangan sebagai jebakan juga dibatalkan. Sebab, “Diaggap berat buat peserta dengan total tempuh 1,5 jam,”kata Dira yang juga mantan petanah, eh, offroader tersebut.

Awalnya lintasan sepanjang 5 km dengan lebar minimum 12 meter dan maksimum 30 meter. Akibat dipotong tadi, jadi berkurang. Cuma berkurangnya berapa, tidak dihitung ulang. Suruh hitung sama maniakmotor.com sendiri, ogah ah. Beeeeecek…Well
FOTO FOTO :



HASIL LOMBA :

JUARA KELAS IMPORT OPEN

1. EGI ST (39) KUMBANG LUNPUR
2. NUSANTARA EKO (26) KUMBANG LUMPUR
3. ALDY CUMI (18) AHRS TKN SUMMITEL
4. AMMY (17) AHRS TKN SUMMITEL
5. FAISAL NURZAENI (31) AHRS TKN SUMMITEL
JUARA KELAS IMPORT HOBIES
1. RICKY AHRS TKN SUMMITEL
2. IVAN ABENK (46) ASAM URAT
3. IIK (48) ASAM URAT
4. FEBRY (99) PRIVATER
5. DOMON (78) AHRS TKN SUMMITEL
JUARA KELAS LOKAL HOBIES
1. IVAN ABENK (46) ASAM URAT
2. IPENCK (20) HEAT
3. DARU AHRS TKN SUMMITEL
4. ASEP ASAM URAT
5. ADE ERWIN (34) KUMBANG LUMPUR
JUARA KELAS LOKAL OPEN
1. EGI ST (126) KUMBANG LUMPUR
2. BUWONO (74) KUMBANG LUMPUR
3. DION MANG ODON
4. IPECK HEAD
5. HANDONO (84) KUMBANG LUMPUR

1.000 Peserta Ikut Adventure Sumedang




ManiakMotor – 1000 pengendara ikut adventure bukan mau cari susah. Enak-enak Sabtu dan Minggu di rumah nonton tv atau ke mall dengan keluarga, ini malah masuk hutan tancap motor. Jalur dipilih pun bikin keringatan, terjal, jalan setapak, becek yang bikin bahaya. Sampai di rumah pun, minta dipijit istri. “Ini bukan cari susah. Tapi, berwisata dengan motor. Capek pun sampai di rumah pijit-pijitan dengan istri. Kan keduanya pegal,” kata Pak Ujang yang membawa istri dan anaknya. Hehe...

Pak Ujang yang dari namanya Jawa Barat banget ini, salah satu peserta Kramat Gua Walet Chalenge 2012 (KGWC) yang berlangsung dikawasan Genteng, Cipacet, Tanjungsari, Sumedang, Jawa Barat. Dari judulnya selama perjalanan menuju Gua Walet, rintangan menanti. Pengendara cari derita ini, ditonton 5.000 pengunjung. Mereka menyaksikan peserta menaklukan gunung dan hutan wilayah Genteng-Cipacet sepanjang 60 km.

Ternyata, sebagian besar penonton mau lihat aksi Bupati Sumedang. Siapa lagi kalo bukan Don Murdono. Wah, hampir sama dengan Don Miolo awak ManiakMotor dong. Ah, bapak ternyata ingin cari susah juga. “Ou, bukan. Ini petualangan. Memperkenalkan daerah wisata Sumedang. Motor kan hanya media untuk lihat-lihat wisata. Bagi yang hobi, itu kenikmatan,” jelakan Don Miolo, eh Don Murdono. Berarti, sengsara membawa nikmat pak. Istri diajak gak? Hehe, lha si Pak Don naik mobil!

Tapi biasanya pejabat dan politisi turun sembari bersusah-susah, ada maunya. Denger-dengernih, pak bupati tengah gencar bersosialisasi menuju calon Jabar satu alias gubernur. Betulkan. “Tapi faktanya, di daerah mana pundi Jabar, event adventure jadi salah satu alat pilihan untuk tujuan seperti itu.Sangat efektif!” kata Wan Vanhauw, MC paling ngetop di ajang trail adventure wilayah Jabar.

Kok, jadi urusan promosi bupati. Utamanya daerah Cipacet dengan Gua Walet Keramat, sudah waktunya diperkenalkan.“Layak keindahan alam di sini,” ujar Asep Kosasih, ketua pelaksana event ini. “Mungkin tanpa jadi peserta, tidak tauGenteng Cipacet memiliki wisata yang unik,” bilang H. Jani Wijaya, priaTasikmalaya, ketua dari Trail Adventure Gobras (Trago).

Melalui hobi adventure ini, kelebihan wilayah yang dilewati boleh dinikmati. Termasuksisi lain, seperti mata pencaharian masyarakatnya sebagai petani tembakau. “Di Jabar, petani tembakau ini terbilang langka, salah satunya di Cipacet ini,” tandas Yudi “Odoy” Mulyadi, ketua observer dan trek jalur dari Pengprov IMI Jabar.

FOTO - FOTO :

 
 

Grasstrack Salatiga, Musimnya Telah Tiba





ManiakMotor-Ibarat buah, tahun ini musimnya grastrack.Apalagi musim penghujan bikin tanah subur, tinggal digaruk. Namanya balap garuk tanah, disana garuk dan disini pacul macam IRC Grasstrack Series 2012 (5-6/5) di sirkuit Tegal Waton, Salatiga, Jawa Tengah. “Tahun ini fokus pada garuk tanah. Bikin road race pusing tujuh keliling,”kata Edward Indiel, pentolan BSMC barlebel Indiel Organizer yang mengundang para penggaruk tanah mendaftar di eventnya.

Ada hubungan dengan lahan yang luas dan tanah yang subur, biaya bikin grasstrack tidak tinggi. Maklum, dianggap masih

Aar. Untuk pembibitanpetani modern, izin tidak sulit. “Silakan tanahnya digaruk, biar subur dan rakyat makmur,” kata Pak Polisi yang sembari ikut nonton grasstrack di sirkuit yang juga lintasan balap kuda itu. Baca berita terkait soal Kuda Lari VS Kuda Besi.

Penonton dan pembalap juga ramai. Malah dua tahun ini peserta grasstrack lebih mandiri.Kondisi itu berbeda dengan road race di Jawa Tengah. “Untuk dapat 150 starter aja susah, kecuali kejurnas,”jujur Indiel yang punya kumis tebal itu.

Event di Salatiga tembus dapat 260 penggaruk tanah dan sambil macul mereka ditonton 5.000 pasang mata. Itu kan maunya promotor. Itu pula yang disukai sponsor. ”Efek penjualan ban pacul terasa, walau baru jalan 4 bulan. Mendukung grasstrack hasil kajian setahun lalu,”dicari Dodiyanto dari Product Development Specialist, PT Gajah Tunggal Tbk yang memproduksi ban IRC.


Akbar Taufan. Lagi ditanduk di event ini

Pendapat mereka beragam. Ananto mekanik Tora MX Klaten, “Balap grasstrack lebih simpel, regulasinya tak ribet. Lebih murah,” kata Anto yang kulitnya terbakar matahari. Petani dan pencinta garuk tanah, kulitnya beda tipis. “Bukan soal biaya, grasstrack juga bisa lebih mahal, terutama kki-kaki. Balap tanah ini memang basic. Makanya, anak ku ikut grasstrack dulu, kedepan ke road race juga,” kata Aar, mekanik senior dari Aar Speed. Ikut jadi petani pak. Lagi nanam bibit lewat anak ya.

Lho, gak mau ikut jejak penggaruk tanah seperti Akbar Taufan. Dia kan sudah sumpah setia jadi ‘petani’. Sayang, tracker andalan tuan rumah Salatiga itu, gagal jadi petani terbaik di depan publiknya. Akbar jatuh ketika melewati super bowl. Akbar yang bernaung di Cargloss AHRS 86 Tech Swallow Tryinc itu, kakinya parah hingga tak bisa melanjutkan race.

Walau lagi bersemangat benahi tanah, event ini bagi pelaku otomotif di Jateng punya arti khusus. Ini lomba sekaligus mengenang HR Wing Wibisono.Almarhum semasa hidupnya mengabdi untuk otomotif Jateng. ”Pribadi yang baik, pemimpin yang tegas, beragam prestasi pun pernah dicapai. Jateng pernah dinobatkan sebagai IMI Pengprov terbaik pada dua periode saat dipimpinnya,” kata Drd Lilik Kusnendar, salah satu dedengkot balap Jateng.


FOTO GRASSTRACK :

 

 



178 Croser Ikuti Kejuaraan PMC Grasstrack Mottorcross



KARANGREJA, Apase Crew - Para crosser asal Banyumas dan sekitarnya, tampil memukau dan mampu menyabet piala dan penghargaan bergengsi khususnya pemula di klas special engine 125 executive B dan special engine KL 150 Open, Kelas Veteran, Klas FFA open,Mini motto 12 tahun, Minimotto 8 tahun, dan Kelas SE 65, pada kejuaraan Cargloss Motocross Purbalingga Championship 2012, yang berlangsung di Sirkuit Siregol Desa Tlahab Kidul,Karangreja Sabtu- Minggu (19-20/5) kemarin.
Sedikitnya ada 13 crosser asal Purbalingga, Kalimantan Timur 2 peserta, Semarang satu croser, Cilacap 11 croser,Kroya 2 kroser, Majenang lima croser, Purwokerto 2 croser, Bandung 2 kroser, wonosobo 6 pembalap, Temanggung lima croser, Wangon satu, Banyumas dua croser, Kendal dua kroser, Sokaraja satu kroser, Pekalongan dua croser, Pemalang dua, Kendal dua croser dan dieng tiga kroser.
Menurut panitia penyelenggara yang juga selaku Ketua Banteng Muda Ranting(BM RT) penangungjawab, SUwito menyebutkan kepada “Mendia Online BERITA PERWIRA”, Minggu (20/5), kejuaraan motocross Purbalingga 2012 ini merupakan series (putaran) ke-1 dan diikuti sebanyak 178 peserta seluruh Jawa Tengah dan satu peserta dari Kalimantan timur.
Sejumlah peserta datang ke Purbalingga diantaranya dari Kalimantan Timur, Semarang, Cilacap,Kroya, Majenang, Purwokerto, Bandung, wonosobo, Temanggung, Wangon, Banyumas, Kendal, Sokaraja, Pekalongan, Pemalang dan dieng. “Dijadikannya Tlahablor sebagai tempat kejuaraan motocross, diharapkan dapat menggairahkan bagi penggemar olahraga otomotif di Kab.purbalingga,” katanya. (HS/hrm)

Spesialis Rangka Grasstrack, Rancangan Sang Juara


Akbar Taufan dari tim Cargloss AHRS 86 Tech Try Ink lebih dikenal sebagai grasstracker top. Dia pernah jadi juara nasional grasstrack 2008-2010. Tapi, melihat nama timnya sekarang ada 86 Tech adalah nama workshop Akbar untuk pembuatan rangka grasstrack.

“Workshop mulai buka pertengahan tahun lalu. Awalnya terlalu sering mengubah rangka motor sendiri yang buat balap,” urai Akbar yang bermarkas di Salatiga, Jawa Tengah.

Belum ada setahun, desain dan bikinan rangka lajang yang lahir 26 tahun lalu sudah banyak dipakai tim-tim luar Jawa. Salah satunya kuda pacu cakar tanah Hanjaya HM1 Exhaust, Lampung yang turun di Kejurnas Grasstrack Pandeglang, Minggu lalu (25/3), menggunakan jasa desain 86 Tech.

“Saya belajar dari SE yang dibikin sesuai kebanyakan pembalapnya. Misal, SE 85 ukuran tinggi dari jok ke footsteep diambil dari rata-rata panjang kaki dan beratnya crosser yang umurnya di bawah 15 tahun. Itu yang diterapkan ke rangka grasstrack,” ujar Akbar.

Pengalaman bedah rangka SE, Akbar paham kebutuhan pembalap cakar tanah yang disesuikan motornya. “Bedanya, bagaimana pembalap yang tinggi bisa nyaman naiki motor grasstrack yang dasarnya seperti motor bebek. Di SE 85 akan jadi masalah kalau posturnya ketinggian. Pembalap mesti pindah ke SE 125,” tutup Akbar. (motorplus-online.com)